Selasa, 29 April 2014

perjalanan pertama menuju jadi pak polisi beneran

hallo fans, setelah sekian lama nunggu akhirnya terbit lagi tulisan gua yang baru. pasti nunggu nunggu ya? hahahaha sudahlah. nunggu kan emang kewajiban kalian sebagai fans, tau gak kenapa gua lama nerbitin tulisan gua yang baru ini?. semua sebenernya sangat sengaja buat nguji kesetiaan kalian sama blog gua ini. kalo setia ya bagus kalo engga juga gak ngaruh ngaruh banget sih sebenernya

selamat pagi,siang,sore,malem teman-teman (gua lebih suka nyebut kalian fans), kalian terima aja ya gua sebut "fans", ini kan blog gua, yang capek nulis sama mikir juga gua, kalian kan cuma baca doang, gak mikirin betapa panasnya otak gua mikirin gemana caranya ngeluarin tulisan-tulisan yang bisa bikin blog ini bikin kalian ketagihan. biar kalian nunggu nunggu lagi tulisan gua yang berikutnya biarpun lamannya bisa sampe kalian 5 kali punya mantan. kalian mah enak cuma baca, duduk sambil ngemil pop corn, ketawa tawa sama pacar sambil baca blog ini. sedangkan gua? cuma nulis dan ngetik pake jari tangan gua sendiri, tanpa bantuan makhluk brengsek bernama "pacar"

ah sudahlah, tulisan gua yang baru ini bukan ngebahas tentang makhluk brengsek bernama "pacar". jadi gak usah dibahas lah, gua juga agak sensitif ngedengernya.
kali ini gua mau cerita tentang indahnya perjuangan selama di SPN (Sekolah Polisi Negara), betapa bahagianya perjuangan gua disana, sampe gua bisa dapet pangkat putih bengkok satu yang biasa orang sebut sersan dua, brigadir dua, bripda, atau apapun itu namanya.

Semuanya berawal dari sini. ini sejarah singkat sebelum gua menginjak tanah SPN
Erlangga Abdillah Arif adalah sesosok mahasiswa muda ganteng yang baik hati dan sangat penolong yang terkenal karena kebaikannya dan kecerdasannya. dia adalah mahasiswa paling berprestasi dikelasnya sehingga semua wanita dikelasnya jatuh cinta kepadanya, mungkin karena dia ganteng dan sangat baik hingga akhirnya semua wanita dikelasnya berebut mau jadi pacarnya apapun caranya, hal ini yang buat kelasnya jadi gak kondusif untuk belajar. semua cewek dikelasnya bersaing buat dapetin hatinya erlangga "termasuk putri maul" bukan untuk dapet nilai terbaik atau IP terbaik buat dapetin beasiswa. (udah sih baca aja gausah protes dalem hati gitu, wendy kesel deh)
suatu hari para dosen yang mengajarkan erlangga mengadakan rapat besar, apa yang mereka bahas tidak lain tidak bukan adalah tentang bagaimana masa depan mahasiswa2 yang lain jika saja mereka terus membiarkan erlangga ada di kelas tersebut. semua mahasiswa wanita disana tidak akan bisa fokus belajar, dan mahasiswa non-wanita disana juga tidak akan fokus karena mahasiswa wanitanya terus mengejar erlangga. akhirnya dengan pertimbangan yang sangat berat mahasiswa bernama erlangga pun resmi di D.O tanpa alasan yang jelas oleh para dosen.
selesai.

mahasiswa
 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
siswa polisi

oke yang diatas gausah dipiikirin ya, kadang kalian tidak harus percaya tentang apa yang kalian tau dan baru kalian baca. karena kebenaran tidak akan selamanya benar selama kebenaran yang benar benar nyata belum sepenuhnya benar

tadi adalah peralihan garis batas dari cetia mahasiswa gua ke cerita jadi siswa lagi.
iya, jadi siswa. siswa polisi tapinya.

hari itu suatu hari disenayan, dimana gua dan calon siswa polisi lainnya berkumpul, tujuannya adalah untuk jadi polisi beneran (-_-). dengan wajah penuh kepolosan akhirnya gua dan mereka dikumpulkan, dibariskan dan entah diapakan lagi yang jelas kita semua nurut-nurut aja disana. dengan muka hitam, badan kurus, dan kepala licin kita semua siap untuk jadi turis dan liburan ke BALI. iya BALI, gua seneng kesana, karena apa yang ada di pikiran gua waktu disenayan tentang BALI adalah BULE, KUTE, dan HAHAHAHA SENENG SENENG. tapi, semua berubah saat negara api menyerang..................... BERSAMBUNG


_________________________IKLAN SEBENTAR_______________________________________


SAMBUNGANNYA............ setelah baris, para tuyul pun berangkat memasuki bis hiba utama, dengan barang seadanya, tanpa uang, tanpa hanphone, dan parahnya lagi tanpa pacar.
kita semua masuk ke dalam bis hiba dengan hati yang berat, karena akan meninggalkan orangtua dan orang yang disayangi keluar pulau jawa dengan status sebagai orang yang akan dididik secara militer.
orangtua yang mengantarkan teman2 gua semuanya nangis, gua juga sedih ngeliatnya, gua lari menjauh dari muka ibu gua sendiri yang waktu itu nganterin gua ke senayan. karena gua gakmau liat ibu nangis. *yang ini beneran*
brem,,, brem,,, brem,,,, suara bis yang udah panas mesinnya tanda bis siap berangkat menuju pulau dewata. bis pun satu per satu pergi meninggalkan area parkir senayan, semua orang tua nangis dengan kompak.
kita berangkat dari senayan dikawal sama pak polisi dengan gagahnya. dan guapun bicara dalam hati "7 bulan lagi gua kaya gitu, jadi polisi beneran, naik motor polisi beneran, dan naik mobil polisi beneran, sebagai polisi beneran"
pikiran jelekpun gua hilangkan selama dalam perjalanan di bis, gua anggep aja gua turis dari inggris yang mau liburan ke bali. gak sampe beberapa jam kitapun sampe bandara soekarno-hatta. ini pertama kalinya gua dan tuyultuyul yang lain naik pesawat dibayarin sama negara secara resmi. bangga dalam hati gak bisa ditahan lagi, ini adalah kebanggaan yang bener bener nyata.

----dibandara----
kitapun sepakat untuk tidur, dan berdoa semoga ketika terbangun kita sudah jadi polisi. berharap bisa tidur selama 7 bulan. tapi itu gakmungkin. karena ini masih dunia nyata, bukan cerita dongeng buat nidurin anak kecil yang gakbisa tidur -_-
suara pesawat kematian pun perlahan lahan kami dengar dari sayup sayup alang alang disamping bangku bandara, dan disaat itu kami diperintahkan oleh emba-emba di toa bandara untuk segera memasuki kapal. *eh pesawat
begini bunyinya "para penumpang dengan nomor penerbangan sekian sekian sekian agar segera memasuki pesawat, karena pesawat sesaat lagi akan lepas landas" dan kuping gua dengernya " para tuyul tuyul calon siswa polisi agar segera memasuki ruangan besi yang akan mengantarkan kalian menuju suatu pulau penuh psikopat dan akan membuat kalian gak bisa tidur dengan mimpi indah dan duduk dengan tulang tulang yang lenkap dengan muka yang ganteng"

kitapun akhirnya nurut lagi dan masuk kedalem pesawat.
pesawatpun lepas landas dan hati pun juga ikut lepas landas. artinya gua akan segera meninggalkan jakarta dan bersiap untuk melaksanakan LDRan dengan calon pacar dan calon mantan juga calon selingkuhan gua disini. semoga di bali nemu cabe-cabean dari inggris atau minimal bule jepang lah.
saking takutnya gua menuju SPN, gua sempet kepikiran untuk kabur. tapi gua inget kalo itu didalem pesawat yang lagi diatas awan. maksudnya, gemana caranya kabur? diatas pesawat kan gak ada tangga buat turun kebawah? coba aja gua ke balinya naik metromini, pasti langsung kabur dan cari perlindungan ke kedutaan besar orang ganteng
perjalanannya gak ada lama-lamanya, dan yang paling gua sesalkan dari pesawat adalah......gak macet.
dan kalo saat itu gua boleh ngambek, gua mau ngambek sama pesawat.
oke fixs kali ini wendy kesel

gakberapa lama kemudian di hari yang sama, kami (calon manusia manusia tertindas) sampai di bandara internasional ngurah rai bali. ternyata beneran. disana banyak bule, saking banyaknya bule disana akhirnya gua ngerasa kalau mereka pribuminya dan gualah bulenya hehehe
disana gua dijemput sama beberapa pak polisi lagi, gua dan tuyul lain masuk kedalam bis pariwisata dari denpasar menuju singaraja. kota pendidikan di bali.

di perjalanan dari denpasar menuju singaraja. kami sangat takjub karena pemandangan disana sangat indah, benar, sangat indah karena sepanjang perjalanan kami tidur. dan masih terus berharap kami bangun di 7 bulan berikutnya.

karena kami membawa perut normal dengan kapasitas yang normal. maka wajar kalau perut kami mengalami laper.
iya, laper. penyakit perut perut normal yang dialami hampir semua manusia yang belum makan. waktu itu posisi kami masih berada didalam iring iringan bis pariwisata yang dikawal oleh pak polisi, kami para tuyul yang mau ditindas belum makan dari pagi karena mungkin lupa caranya makan yang baik dan benar. karena terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya hidup dengan nafas yang normal didalam pendidikan militer
akhirnya dengan kebaikan hati bapak polisi yang mengawal kami merekapun memutuskan untuk berhenti ditengah sawah yang penuh rumput.
entah itu warung beneran atau warung yang dibuat buat yang dibikin sama polisi yang semua dagangannya sengaja dikasih racun biar kami tersiksa. karena disamping jalan itu cuma ada 1 warung kecil itu sisanya ya sawah semua. didalam warung itu cuma ada 1 pedagang dengan 2 tangan dan 1 mulut. dan melayani sekitar 700 tuyul yang mau beli roti dan air. karena saking kelabakan itu pedagang akhirnya dia bilang dengan nada tinggi. yaudah mas, bayar seikhlasnya aja. akhirnya gua ngambil roti, mizone, dan tau apalagi dengan uang 2000 yang disimpen di kaos kaki dengan sangat ikhlas.

5 menit kemudian pun kami selesai belanja dan harus segera masuk ke bis dan masuk kembali mengingat kalau kami harus melanjutkan perjalanan menuju kandang macan.
semakin malam semakin malam gua kira rombongan ini nyasar, ternyata emang sengaja dibikin sampai malam biar mungkin mau menguji mental juga disana, naik gunung yang tinggi, jalanan muter muter, kepala pusing, perut enek dan gua bener bener kangen jakarta waktu pertama kali dikenalin sama pulau bali.

akhirnya, kejadian yang gak pengen kami liat jadi nyatapun beneran terjadi. kami baca plang tulisan yang gede dengan bacaan "selamat datang di kota singaraja, kota pendidikan" guapun rasanya pengen naik paus akrobatis menuju langit berlapislapis dan kabur menuju jakarta. sampe di singaraja kami para tuyul saling menggenggam tangan dan membayangkan apa yang sebentar lagi terjadi.

dor,,, dorr,, dorr suara apaan itu. iring iringan berhenti. kalian semua yang ada di bis turun... TURUN.... TURUN.... CEPETAN TURUN... gua jadi inget jumbara kalo gini caranya, ini senior ISP juga pada sampe bali kali ya -__-
gua jalan bawa tas yang berat dari depan jalan menuju SPN, jalannya juga jalan jongkok yang bikin berat, paha sama dengkul udah terlanjur pegel kemakan perjalanan dari jakarta ke bali, ditambah perut yang laper. dan otak yang mendukung gua buat males ngapa ngapain dimalem pertama dibali.
sampai didepan gerbang dengan penuh perjuangan kami dikumpulkan disebuah lapangan besar. lapangan dengan rumput hijau yang sangat luas yang rumputnya bikin kulit gatel yang dipinggirnya penuh dengan pohon pohon gede yang kami kira hutan ternyata adalah laut. dan suasana militer yang mulai ada disana karena suara suara senapan mulai berkumandang.

hai....!!!! casis (calon siswa karena belum dilantik jadi siswa) kesini kalian semua,,, baris, baru begitu saja lemah kalian,, sini cepat, padahal kami juga baru dengar perintahnya, masa dibilang gerakan kami lama. suasana sangat mencekam dimalam itu.
dan benar saja, hujan deras turun, sederas derasnya mungkin dan itu suatu keajaiban ada hujan dikota singaraja, mungkin karena kami datang dan mereka menyewa pawang hujan internasional... tas kamipun dibiarkan bassah dilapangan hijau, didalamnya terdapat berkas-berkas yang kami dapet selama belasan tahun. iya isinya ijasah semua -_-.
kami semua basah, badan dingin tapi otak panas. beberapa jam kemudian setelah kami basah, kami diizinkan buat berteduh, ya. saya berteduh dilapangan tembak, disana ada pos kecil, yang isinya banyak tuyul2 yang lain yang juga sama sama neduh, padahalkepala licin kena air juga gak ada rasanya, air cuma lewat doang. tapi tetep aja pada kedinginan.
setelah ujan berhenti, para tuyul pun kembali dibariskan, kita baris asal asalan. disana ada beberapa orangdengan watak yang beda beda dari berbagai daerah, ada jawir, ada madura, bali dan gua sendiri orang kota. semuanya campur dan gak ngerti kalau kita akan jadi 1 pleton (ikatan kecil dalam pasukan) dalam 7 bulan.

dari lapangan hijau, kami geser menuju sebuah gedung tua, tempatnya terlihat seperti tempat penyiksaan dan pembantaian, gedungnya sangat besar dan keliatan jarang dipakai. ternyata tempat tersebut adalah tempat makan buat kami.
kamipun kembali dibariskan, harus dengan langkah yang sama kalau gakmau pipi panas dicium sama tangan pembina (pelatih kami di SPN)
yang kami liat adalah seng, tempat ban motor dan kunci kunci motor (ompreng) dan ternyata itu adalah tempat kami makan dan isinya adalah nasi kerak yang banyak item2nya. tahu keras yang banyak minyaknya. tempe kaku yang warnanya udah kaya basi. dan ayam yang rasanya kaya singkong. gua sempet mikir kalau yang ada didalem ompreng itu adalah batu yang dibentuk jadi makanan. hasrat laper kami seketika berubah jadi kenyang. tapi pembina memerintahkan kami buat ngabisin makanan, akhirnya guapun pinter2 ngumpetin makanan itu kekantong baju dan celana, yang nekat makan semuanya muntah. dan lantai gedung itupun jadi licin karena dibawahnya banyak muntahan tuyul.

setelah makan, kami bergeser menuju barak (tempat kami tidur dan istirahat) disana kami dibagikan baju, kaus, sepatu, dan perlengkapan lain. lemari yang seadanya dan 1 kamar itu isinya 75 orang-100 orang. gua gak ngebayangin bisa hidup ditempat begini, 2 kamar mandi sama 6 wc yang gakada kuncinya. ini gemana caranya bisa hidup -_-. ditambah lagi gua dapet barak C, barak tua yang disampingnya adalah kuburan cina. perasaaan pengen kabur pun semakin bersemangat dalem hati gua. gua dapet nosis (nomor siswa) 0218, dan nomor itu yang jadi identitaas gua selama di sana. gua mulai ngebayangin hal hal aneh yang gakperlu gua bayangin. gua coba bayangin masa masa gua pacaran sama raisa, waktu gua ditembak sama gisel, dan waktu gua nyelingkuhin julia estelle, tapi tetep aja hati gua gak bisa ditipu sama otak gua. dia nangis dan sedih ada di tempat kaya gini, gua coba ngomong ke hati gua kalo dia harus siap dijumbara selama 7 bulan.

malem itu juga gua nulis dibuku dan bikin kalender selama 7 bulan buat gua coret kalau 1 hari sudah habis. total 210 hari harus gua lewatin dengan keadaan bukan sebagai manusia. dan malem itu gua bener bener lupa caranya tidur enak.

setelah bangun dipagi hari, gua sadar kalo ini semua bukan mimpi dan bener bener nyata. dan dari sini perjuangan menuju pangkat putih bengkok satu bermula.......

0 komentar:

 
onmousedown="return false" oncontextmenu="return false" onselectstart="return false"